Prolog
Sekitar
6 bulan yang lalu, sebelum cerita ini dimulai, Riery pernah meminta sebuah
impian kepada orangtuanya yang sangat sulit untuk diwujudkan, Pergi Ke Jepang.
Tentu saja, orangtuanya langsung menentang, apalagi ayahnya.
“
Kamu aja belum tuntas bahasa Inggris, kok malah ingin pergi ke Jepang..” sahut
ayah ketus.
Riery
mencoba memberikan alasan, tapi hasilnya sama saja, ayahnya tetap tidak
mengizinkannya dengan alasan tidak punya uang. Padahal Riery tahu kalau ayahnya
baru mendapatkan honor yang besar dari perusahaanya. Meskipun begitu Riery
tetap ambisius dan terus membujuk ayahnya. Sampai akhirnya ayahnya mengalah.
“
Baiklah.. Kalau kamu berhasil mendapatkan juara pertama di kelasmu, ayah akan
mengizinkanmu jalan-jalan ke Jepang dengan mengajak 2 orang temanmu.” kata Ayah
polos.
Tokoh-tokoh Cerita
*
Tri Riery Iqtitaira *
Tri Riery Iqtitaira adalah tokoh
utama cerita ini. Ia adalah seorang siswa yang bersekolah disalah satu sekolah SMA
Negeri di Jakarta. Riery adalah anak perempuan yang cantik dan ramah. Dia di karakteristikkan
sebagai seorang anak perempuan remaja yang penuh kejutan, lugu, bersemangat, dan
sangat ambisius dalam meraih impiannya, yaitu pergi ke Jepang. Karena itulah,
ayahnya pernah berjanji akan membiayai dia pergi ke Jepang bersama 2 temannya
dengan syarat harus mendapatkan juara pertama dikelasnya. Hal
yang paling tidak disukai Riery adalah mendengarkan ceramah. Riery tumbuh
menjadi anak yang baik hati, ceria, optimis dan pemberani. Riery juga
sebenarnya bukan anak yang pintar dan cerdas. Dia adalah orang yang tenang dan
mampu mengendalikan perasaan. Riery mempunyai 2 kakak perempuan yang bernama
Yupi dan Aya.
Inet
Elia Seta
Inet adalah sahabat Riery dari kecil
karena Ibu mereka berteman sejak kuliah. Dia adalah anak Perempuan remaja yang pemalas
dan tak tertarik dengan keterkenalan. Dibalik semua itu, Inet adalah anak yang
baik hati tapi kasar jika ada yang mengejeknya atau menganggunya. Di sekolah
dia masuk kedalam tim basket, bahkan menjadi ketua dalam timnya yang diberi
nama “ New Scane”. Kekurangannya adalah gemar tidur siang sambil memandangi
awan dari pada belajar pelajaran sekolah. Dia menyebut dirinya sebagai penakut
nomor satu, dan jago melarikan diri. Padahal pada dasarnya dia bukan anak
seperti itu apalagi dia paling tidak suka berurusan dengan orang apalagi
guru-gurunya. Inet tidak punya impian atau cita-cita yang tinggi, dia hanya
ingin menjadi manusia biasa. Walaupun begitu, dia mempunyai kelebihan dalam
bidang strategi dan taktik. Hanya saja dia kurang berlatih, lebih tepatnya
malas, sehingga kemampuannya kurang diminati banyak orang, tetapi semua
anak-anak kelas XI_IPA 3 selalu mendukungnya dan selalu yakin kalau Inet tidak
akan pernah kalah. Ia berharap agar menikah dengan lelaki yang tidak ganteng
tapi juga tidak jelek. Sebagai pemimpin tim, dia sangatlah cocok karena dapat
berfikir cepat dan logis. Inet juga kadang-kadang pikun dan sering tidak
nyambung jika diajak bicara, tapi dia bisa berteman dengan siapapun. Wajahnya
sangat mencerminkan dirinya, pemalas dan cuek. Inet tak begitu tinggi padahal
dia anak basket. Mungkin dia keturunan orantuanya yang juga tidak begitu
tinggi. Inet tipe orang yang santai dan acuh, namun dapat bertindak cepat dan
serius apabila diperlukan. Menurut Anggi, Inet selalu memasang wajah yang tidak
bersemangat, sehingga ia terlihat tidak memiliki wibawa.
Anggi
Rizky Eka
Anggi adalah anak perempuan remaja yang
centil dan cerewet, berkepala dingin, sensitif, agak cemburuan, tidak tau malu,
mudah tersinggung, profesional, tak bisa diam dan sering bertingkah gegabah,
sifatnya sangat lain dari ke tiga sahabatnya yaitu Riery, Inet dan Jesica yang
dianggap selalu tenang dalam menghadapi masalah. Sebagai gadis yang cantik,
Anggi cepat bergaul dengan siapapun. Meskipun sedikit genit, ia feminim dan
selalu bertingkah lembut jika bertemu dengan seorang lelaki yang menurutnya
tampan dan keren. Hobi Anggi adalah Shopping, bersolek dan merangkai bunga. Dia
menyukai bunga apa saja asal berwarna Pink. Anggi mempunyai tubuh yang langsing
sehingga banyak cowok yang mendekatinya, rambut indahnya yang diurainya dan
kecantikan alaminya yang kian matang beserta lekuk tubuhnya yang menganggumkan.
Dia juga kadang kasar dan sombong jika ada yang mengejeknya atau menganggunya,
sama seperti Inet. Kadang-kadang Inet dan Anggi sering tak akur untuk
mendapatkan Riery sebagai sahabat sejatinya sampai akhirnya Riery menjelaskan
pada mereka berdua kalau dia bukan sahabat Anggi atau Inet tapi sahabat
diantara keduanya.
Jesica
Jolie
Jesica adalah anak perempuan remaja
yang lembut, baik hati, pintar, dan cantik. Kelebihannya ini bahkan melebihi Riery
dan Anggi. Ia memiliki rambut berwarna coklat muda setelah pulang dari Belanda.
Jesica merupakan salah satu sahabat lama dari Riery dan Inet, mereka tlah
bersahabat dari TK sampai mereka bertemu dengan Anggi. Jesica mempunyai hobi
seperti anak kecil yaitu membuat origami dan dikenal sebagai gadis yang
peramah. Jesica adalah orang yang tenang, logis, serius, bisa diandalkan, dan
Hiperaktif. Gaya bicara Jesica sangatlah cocok dengan penampilannnya, tenang
dan memiliki sopan santun jika dibandingkan dengan Inet, Anggi dan Riery. Jesica
adalah keturunan keluarga Jolie yang terkenal di Belanda. Dia lahir di Belanda
mengikuti jejak ayahnya. Tapi tak lama sejak dia lahir, ayahnya meninggal
karena terkena serangan jantung, setelah itu dia dibesarkan di Indonesia
bersama ibunya yang keturunan Indonesia asli. Tapi.. tiba-tiba terjadi hal yang
sama dengan ayahnya, ibunya juga meninggal akibat stroke karena itulah dia
kembalikan ke Belanda bersama neneknya. Lalu dia pulang ke Indonesia saat menginjak
kelas 2 SMA dengan alasan Neneknya juga meninggal. Jesica juga sering bicara
dengan kata-kata yang merepotkan, itu sebabnya itu menjadi ciri khas Jesica
dari kecil.
Raiga
Tio
Rai adalah pacar Riery yang pertama,
mereka bertemu pada saat menginjak kelas 3 SMP di kelas IX_3. Rai
dikarakteristikkan sebagai anak pemuda yang suka tersenyum, bisa berteman
dengan siapa saja, tampan, Romantis, perhatian dan terkenal disekolahnya. Rai
masuk kedalam tim basket dan sering diangkat menjadi ketua yang bernama “ New
Scane Boy”, sama seperti Inet, hanya saja nama Tim Inet adalah “ New Scane”.
Rai mempunyai kalung pemberian almarhum neneknya yang sampai sekarang masih
dipakainya dalam kegiatan apapun. Kalung itu berbentuk bintang yang dilingkari
sebuah lingkaran, berwarna biru muda seperti warna air laut. Rai selalu
bertindak sopan kepada siapapun, dia selalu menerima pendapat orang-orang
tentang dirinya, dan tak lupa juga dia selalu tersenyum. Senyumannya bisa
membuat semua cewek di Indonesia menggelegar bukan main. Rai adalah orang yang
santai dan sangat membenci permusuhan, perusakan. Itulah sebabnya, setiap dari
rakyat-rakyat kelas X1_IPA 3 ada yang bertengkar, dia selalu menjadi pahlawan
dengan sebutan pembawa kedamaian.
Muhammad
Raka
Raka adalah pacar Anggi sekaligus murid teladan
yang menjadi pahlawan kedua setelah kak Siska. Semua pelajaran, mulai dari yang
mudah sampai ke pelajaran paling sulit bisa dilampauinya. Hal ini tidak lain
karena dia memiliki IQ diatas 200 (genius). Sampai sekarang belum ada murid
disekolahnya yang bisa melebihi kejeniusannya bahkan guru atau kepala sekolah
sekalipun. Meskipun menjadi kesayangan guru-guru, dia adalah orang yang tak terlalu
peduli dan acuh tak acuh, jarang bergaul apalagi tersenyum (sifatnya sangat
beda dengan Rai). Raka adalah orang yang sangat menyayangi Anggi, dia selalu
berkata lembut pada Anggi walaupun Anggi selalu bicara ceplas-ceplos padanya.
Tetapi saat dia akan bicara dengan anak-anak lain yang ada dikelas IX_IPA3 dia
terlalu sering bercanda dan tak bisa diam. Karena itu, banyak warga-warga
diluar kelas XI_IPA 3 menganggapnya anak yang aneh dan tak bisa ditebak
bagaimana cara kehidupannya, kadang kalem, kadang lembut, tapi kadang bisa
ngakak dan terbahak-bahak. Yang lebih herannya lagi, kenapa Raka bisa mau
menjadi pacarnya Anggi, dan kenapa Anggi bisa menerima cowok yang 100% berbeda
sifat dengannya, apalagi Raka bukanlah orang yang romantis seperti banyak cowok
yang ada. Setiap ada wartawan yang menanyakan seperti itu, Raka hanya menjawab
“ terlalu menarik untuk dikatakan, tetapi aku tidak akan pernah memberitahukannya”,
lalu setelah itu wartawan itu-pun pergi meninggalkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar